konflik menantu perempuan dengan sang ibu mertua

Assalamu'alaikum wr.wb

kali ini aku ingin berbagi cerita soal konflik seorang menantu dengan ibu mertuanya .
ada seorang wanita yang solehah dan penuh kesabaran. dengan ujian yang berderet. inilah kisah dari wanita solehah tersebut.

pada sore itu. sang wanita solehah itu tak menyangka jika suaminya orang yang dia sangat sayangi sakit. diapun kemudian sebagai sang istri tidakk tinggal diam saat suaminya sakit, bergegas lah dia membawa sang suami yang ia cintai itu ke dokter.

saat setelah dari dokter, semalaman demamnya tak kunjung turun dengan badan yang menggigil. dia pun tetap berusaha merawatnya dan tegar dalam kesendiriannya..

wanita ini punmeneteskan air mata tiap kali melihat suaminya terbaring lemah dan makin dipenuhi kecemasan dan kekhawatiran hingga dia tak terasa meneteskan air matanya. saat itu memang ada ibunya yang mencoba selalu menguatkannya.

***
 semalaman sudah sang istri melewati masa kekhawatiran yang berlebihan. saat sang istri mencoba memberinya sarapan dan menyuapi suaminya dengan sepenuh hati, tiba-tiba ibu mertuanya datang. dan dia akan membawa suaminya pulang kerumahnya. saat itu juga hati sang istri hancur se hancur- hancurnya . serasa tak ada lagi kepercyaan dan serasa tak dianggap jika wanita itu ada sebagai istrinya. mertuanya membawa suaminya pulang kerumahnya tanpa ada bertanya kepada menantu perempuannya itu sebagai istri dari anaknya.
saat itu juga wanita itu sontak meneteskan air mata dan berkata pada suaminya.

" suamiku apa maksud ibumu yang tak minta ijin kepada ku , untuk membawamu pergi . apakah ibumu tak percaya jika aku merawatmu sepenuh hati ??? "
tak menjawab suaminya sedikitpun. dan makin hancur sang istri saat itu juga . dan sang istripun berkata dalam benaknya " aku punya siapa lagi ? serasa aku tak punya semangat lagi." 

dengan tetesan air mata dan luka dihatinya, sang istripun dengan berat hati melepaskan suaminy untuk dibawa oleh ibunya pulang. sang istripun bersiap-siap untuk mengantar suaminya pulang ke rumah orang tuanya. 

sang istripun bercerita kepada sang suami dan , meski dia tahu jika suaminya sedang melawan sakitnya, karana sang wanita solehah itu pun  sudah tak tahan lagi dengan perlakuan mertuanya yang seolah menganggapnya tak ada sebagai istri dari anaknya. dengan tumpahan air mata dan kekhawatiran akan kehilangan suaminya, orang yang selama ini sangat menyayanginya dan ada selalu saat dalam susah, sedih dan tepuruknya sang istri.

wanita itu pun akhirnya mengungkapkan dan berkata
" aku ini istri mu kenapa ibu membawa mu pulang? mengapa? aku ingin kamu ikut aku suamiku . sakit rasanya ... apa maksud ibumu ?"
sumiku menjawabnya " istriku aku sangat menyayangimu  gak akan ada yang yang merebut ku dari mu istriku , ini hanya sementara waktu saja sampe aku sembuh. aku janji sayang " dengan mata yang penuh air mata sang istri pun menangis dalam peluknya.

***

siang itu juga suaminya dalam kondisi parah dengan muka yang memerah dan demam yang cukup tinggi. wanita itupun pun bergegas membawa suaminya untuk ke rumah sakit. saat sang wanita itu pulang ke rumah ibunya sendiri untuk mengantarkan adiknya yang kala itu juga menemaninya. ibu mertuaku dan keluarga suami langsung membawa suaminya  keruamh sakit. saat wanita itu sampai dirumah ibu mertuanya lagi, suaminya sudah tidak ada mereka sudah berangkat.

dengan hati yang sedih, wanita itupun merasa sendiri dan berjuang demi suaminya sendiri serta dia sangat ingin mendapat pengakuan mertuanya jika dia adalah istri dari anaknya. yang saat itu dan detik itu adalah tanggung jawab istrinya dan atas persetujuan istrinya atas apa yang terjadi pada suaminya. 

tapi..... sayng wanita itupun lagi lagi dan lagi tak dianggapnya.
sepanjang jalan saat sang wanita itu menyusul suaminya keruamah sakit, dia selalu berdoa dengan uraian air mata agar suaminya segera sehat, dan kembali padanya...

***

ketika di rumah sakit dan suaminya fix untuk dirawat, tak bisa lagi wanita itu  membohongi hatinya jika dia sangat bersedih... suaminya pun di pindahkan kamar . saat dia menjaganya , merawatnya tak ada satu orang pun yang menganggapnya ada.
bahkan mertuanya sekalipun. sang wanitapun tak pernah berhenti dalam hati untuk berdoa dan memanggil dan berkata "  ya allah.... apa yang harus aku lakukan dengan keadaan ini ??? aku sakit ya allah, saklit dada ini ya allah melihat suami ku sakit dan mendapat perlakuan mertuaku yang selalu tak menganggapku ada. "

tapi ang wanita itupun selalu berusaha menepisnya agar dia sedikit untuk melupakan semua yang dilakukan mertuanya. saat suaminya tidur ibu mertuanya memperlakukan seperti orang asing dan ketika suaminya terbangun dari tidurnya dia begitu sangat baik terhadap sang menantu.

tapi wanita itu pun tetap tawakal dan tak pernah membenci dan dendam hanya saja dia takut kehilangan suaminya. dia takut suaminya akan lebih percaya ibunya dibanding dia istrinya. satu yang selalu wanita itu minta saat dia merawat suaminya dirumah sakit, dia mengingin suaminya segera sembuh dan kembali padanya.

***
hari kedua suaminya  dirawat. wanita itu berfikir pagi ini akan menjadi pagi yang baik dan membahagiakan untuknya. tapi justru penuh dengan derai dan uraian air mata. pagi ini wanita itu terlihat sangat lelah tubuh terasa lemas dan kepalanya sangat pusing. mungkin karna dia yang tidak tidur 2 hari. dia pun izin pada suamiku untuk pergi pulang. karana dia ngerasa kalau dia telah mengerjakan tugasnya sebagai istri yang merawat bsuaminya. dia sudah memberinya obat dan menyuapinya sarapan. diapun sepertinya perlu istirahat.

saat itu juga wanita itu izin pada suaminya " suamiku, aku pulang dulu ya, aku pengen mandi dan cuci baju mu yang kotor ." suaminya pun berkata " iya, hati-hati ! " tak lupa lah suaminya mencium sang istri dan sang istripun pun mencium tangan suaminya.

wanita itupun tak lupa pamitan pada mertuanya juga, dan mertuanya mengizikan nya pulang. sangat bersikap baik padanya.

sampainya dirumah karna wanita itu pun bercerita pada ibunya dengan wajah yang penuh kesedihan dan wajah yang terlihat sangat lelah  diapun  beres-beres. tak terasa dia ketiduran hingga buat dia balik ke rumah sakit itu agak lama dan dia lihat jam nunjukin pukul setengah 12. wanitya itu pun buru-buru untuk segera sampai di ruamah sakit, karna dia juga tahu itu jadwal suaminya minum obat dan makan siang. 

tak menyangka sesampaimya di rumah sakit ibu mertuanya sangat judes dan ketus, tak menyapanya. tapi dia coba diem dan cuek . diapun coba untuk sabar menghadapi mertuanya itu. selang berapa jam setelah memberi suaminya bat dan menyuapi suaminya, wanita itu pun langsung mengajak suaminya duduk diluar kamar perawatan. disitulah wanita itu pun bercerita ke kepada suaminya jika dia " sudah tak kuat atas perlakuan ibu mertuanya. aku merawatmu sepenuh hati , menyayangimu sepenuh hati. tapi knapa ibu membenci ku ? " tak hentinya wanita itupun menangis didepan suaminya.

tiba-tiba ibu mertuanya datang dari belakang wanita itu. dan bertanya " kenapa ? " suaminya pun menjawabnya " tidak apa-apa bu, cuma lagi sakit kepala saja ." terlihat ibu mertuanya sangat hawatir terhadapnya  didepan suaminya tersebut.  wanita itupun seketika dia pun menghapus air matanya. dan dia pun mengajak suaminya untuk beristirahat.

***
saat suaminya dinyatakan boleh pulang dari rumah sakit, dia merasa bahwa allah begitu sayang terhadapnya. bahkan dia seketika ingat ayahnya yang sudah lama tak ada, tiba-tiba dia merindukannya. bahkan dia pun menjadi manusia yang berdosa saat  berandai-andai.

dalam benaknya dia berandai-andai. " coba saja ayah masihg ada , aku tak mungkin seperti ini. di hina dan di caci oleh ibu mertuaku sendiri. aku hanya rindu ayah. ingin rasanya aku memeuk dan ada saat-saat aku dalam kondisi sendiri seperti ini."

tapi selama dia diruamah sakit menemani suaminya. dia juga tak tega melihat ibunya yang tidak dihargai oleh besannya sendiri, diabaikan dan diacuhkan. sedih tak terkira hati wanita itu melihat ibunya juga diperlakukan seperti itu. tapi disis lain deia berfikir  "  tapi mungkin allah sayang dengan ku, suamiku sembuh dari sakitnmy. "

dan waktu itu juga sang wanitapun berfikir jika semuanya akan berakhir,  dan tak ada lagi air mata dan kekecewaan lagi. karna dia akan membawa suaminya pulang ke ruamhnya. sayangnya dia salah. salah besar dia berfikir seperti itu.

suaminya justru akan dibawa pulang kerumah mertuanya, bahkan tak meminta pendapat wanita itu sebagai istrinya terlebih dulu. lagi lagi dan lagi wanita itu pun di perlakukan seperti orang asing yang sangat tidak dianggap oleh ibu mertuanya sendiri. dia pun coba diem dan akhirnya sampailah pada rumah mertuanya. suaminya disambut oleh keluarganya yang sudah menunggunya sejak pagi. tapi wanita itu........... tak ada satupun yang menyapanya terasa sekali jika dia hanya diperlakukan seperti orang asing di tengah-tengah keluarga  besar suaminya. tapi apalah daya, wanita itu hanya bisa pasrah dan sabar dengan hatri yang sangat sedih dalam tawakalnya.

wanita itupun menghitung tiap detiknya menitinya , dia pun mencoba memikirkannya untuk bicara pada suaminya.
dan saat ada kesempatan untuk bicara pada suaminya, wanita itupun langsung membicarakan pada suaminya soal kepulangan suaminya dari ruamah sakit itu tidak ada yang berdiskusi dengannya. dia pun berkata " suamiku apakah pantas engkau pulang ke rumah ibu tanpa persetujuan aku istrimu ? apakah pantas saat engkau dibawa kerumah sakit istrinya ditinggalkan? apakah pantas  seorang menantu istri dari anaknya sendiri di asingkan ? apakah pantas juga jika aku membantah mertuaku yang sangat aku anggap orang tuaku sendiri suamiku ? "
tak ada jawaban dari suamiku dia hanya terlihat bingung...
tapi ang istripun tahu jika suaminya sangat bingung dengan dua pilihan yang ada di hadapannya.

wanita itupun sangat  yakin  jika suaminya  adalah suami yang bijak dan cerdas untuk mengambil keputusan . dengan debatnya dan suami akhirnya suaminya memutuskan " kita akan pulang ke rumah mamah (orang tua sang istri ) sore ini sayang. aku tak tega melihatmu menangis istriku " sang istripun sambil berkaca-kaca dan berbinar dalam hati jika suaminya kini kembali. " terimakasih abi. "

singkat cerita. pada saat itu juga sang suami tahu jika sang istri tidak berbohong padanya, jika dia seperti tidak dianggap oleh mertuanya. dari ibunya sendiri.

sekian cerita hari ini dan  tidak lupa terimakasih.


pesan yang terpenting adalah tawakal, sabar dan ikhlas. dan semoga bermanfaat.



3 komentar